Senin, 19 April 2010

Berbahagialah yang tidak melihat namun percaya = percaya buta?

Saya ingin mengupas idiom "yang penting percaya", "sudah cukup, percaya saja", "iman jangan pakai logika, percaya saja". Dengan argumen sederhana saya ingin membuktikan bahwa pernyataan ini seringkali tidak tepat konteksnya.... Apakah otak anda sudah tercuci dengan gaya berpikir seperti ini?
Jika Anda yakin tidak, saya tantang untuk menjawab beberapa pertanyaan di akhir artikel.

Jumat, 26 Maret 2010

Bahagia karena stupid/ bodoh?

Ada hal menarik untuk diamati pada orang-orang yang sedikit-sedikit suka menyebut-nyebut nama Tuhan. Dalam segala hal selalu mengkait-kaitkan dengan Tuhan. Menariknya orang seperti ini biasanya wajahnya terlihat penuh senyuman, murah senyum, suka bercanda, dan beberapa orang menganggap inilah kebahagiaan. Ya, senyuman dan wajah yang berseri itu berasal dari sukacita surga.
Mengenai ini saya jadi tertarik untuk mengupas bahwa ternyata orang semakin pandai semakin tidak "bahagia"......Sebaliknya orang yang bodoh - tidak pandai - justru lebih "bahagia". Sangat rugi jika Anda tidak menyimak artikel yang satu ini

Minggu, 07 Maret 2010

Tuhan berbicara? Tuhan menjawab [part 2]

Akhirnya setelah melewati banyak aktivitas yang menyita waktu, saya memutuskan untuk melanjutkan menulis di sini. Penulis bukannya orang yang hobi ngeblog. Tetapi orang yang peduli akan keadaan bodoh di sekitarnya. Baiklah mari kita lanjutkan untuk mengupas fenomena mendengar suara Tuhan

Selasa, 02 Maret 2010

(tentang) Mengandalkan Tuhan

"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri"
"berbahagialah mereka yang mengandalkan Allah , menjadi kuat, menjadi kokoh karena mengandalkan kekuatan Tuhan"
Begitulah ayat-ayat yang biasanya dikutip. Khususnya di Perjanjian Lama memang banyak ayat yang mengarah kepada petuah seperti itu. Namun masalahnya adalah, sejauh mana hal ini ditafsirkan? atau lebih lanjut lagi sejauh mana hal ini diaplikasikan?

Saya pernah bekerja di perusahaan Kristen .....

Minggu, 21 Februari 2010

Tuhan berbicara ? Tuhan menjawab ? [Part 1]

Sekarang ini lagi ngetren sharing "Saya tanya pada Tuhan, apakah saya boleh ikut pergi dengan dia? lalu Tuhan menjawab, 'Jangan, kamu harus berbuat ini dan itu'". Atau juga, "Tuhan, saya suka sama orang itu? boleh ga saya pacaran dengan Dia". Lalu Tuhan menjawab, "jangan itu bukan kehendakKu, Aku sudah menyediakan yang lebih baik buat kamu. Karena orang yang kamu suka itu sebenarnya bla bla bla".  "Ketika saya sedih lalu saya berdoa dan berseru kepada Tuhan. Lalu saya mendengar Dia menjawab 'Jangan takut, Aku mencintai dan mengasihimu' "

Ketika mendengar cerita macam itu saya cuma berteriak dalam hati 'oh migotttttt' atau mungkin kalau lagi tega saya bisa tertawa terbahak-bahak sambil menutup mulut saya supaya tidak ketahuan ;p.

Prolog


Pax Domini sit semper vobiscum

Blog ini didedikasikan untuk menjunjung tinggi integritas iman, moral dan pengetahuan (termasuk ilmiah). Banyak sekali kita jumpai di zaman sekarang orang-orang beriman yang cenderung ekstrim oleh karena imannya. Seolah-olah dengan 'Tuhan'nya dia tidak membutuhkan ilmu pengetahuan lain, tidak memerlukan pembelajaran moral. Lebih parah lagi ditemui cara mereka berperilaku, bersikap, berkata-kata tidak masuk akal/ irasional dengan alasan apa yang mereka imani. Terkadang mereka berperilaku keterlaluan atau bodoh di depan orang lain dengan alasan 'firman Tuhan'.  Seolah-olah jika mereka memiliki iman yang benar, mereka menjadi orang spesial atau yang akan dispesialkan Tuhan.



Inspirasi untuk menulis blog ini didapat ketika penulis merenungkan segala fenomena sosial dan moral yang dilakukan orang Kristen di sekelilingnya