Senin, 19 April 2010

Berbahagialah yang tidak melihat namun percaya = percaya buta?

Saya ingin mengupas idiom "yang penting percaya", "sudah cukup, percaya saja", "iman jangan pakai logika, percaya saja". Dengan argumen sederhana saya ingin membuktikan bahwa pernyataan ini seringkali tidak tepat konteksnya.... Apakah otak anda sudah tercuci dengan gaya berpikir seperti ini?
Jika Anda yakin tidak, saya tantang untuk menjawab beberapa pertanyaan di akhir artikel.

Baru saja saya browsing dan menemukan situs-situs orang kristen yang suka gembar-gembor doktrin dengan berbagai macam kesaksian ajaib sampai yang gaib-gaib. MengInjili orang dengan menekan-nekankan percaya Yesus supaya tidak gosong di neraka. Saya tersenyum hingga terbahak-bahak membacanya.

Kawan cobalah pikir, tidak hanya di agama kristen ada kesaksian gaib, ajaib, penampakan atau apalah yang dipercaya sebagai mukjizat. Lalu mereka semakin beriman dengan agama mereka masing-masing, percaya bahwa ini adalah kebenaran dari Allah karena terbukti dari pengalaman hidup.

Melihat fakta tersebut, dapatkah kesaksian dijadikan "bukti" kebenaran suatu agama? No way kawan !! Jika demikian maka semua agama akan menjadi sama saja. Lalu perihal iman Kristen ada yang berpendapat lagi yang penting percaya. Jangan dilogika ! berbahagialah yang tidak melihat namun percaya
hahahahaha.....

Sudahkah Anda mulai mengerti kawan? Jika memang percaya saja, tanpa dilogika itu adalah sah, boleh, benar, maka itu tidak diperhitungkan sebagai dosa. Maka kesimpulannya nanti waktu orang pengikut sapi, nenek moyang, jin, atau siapa saja tidak bisa masuk neraka. Ketika ditanya, kenapa kok kamu ngga percaya Yesus?  loh saya kan percaya agama saya. Kan berbahagia yang tidak melihat namun percaya. Jadi saya percaya saja dengan agama saya.
Got it?
Ini ironi orang-orang yang memeluk agama kristen dengan percaya buta, atau cepat percaya... Tanpa logika mereka merasa berhak mengajak orang lain atau membujuk orang lain menjadi Kristen. Sebaliknya orang beragama lain tidak berhak memeluk agamanya sendiri dengan percaya buta, atau cepat percaya.

Jadi, Anda sekarang beragama Kristen dari aliran manapun karena alasan apa?  saya berikan beberapa faq (frequently answered question) dan sanggahannya. Ingat kalau bermain logika sendiri jangan jawab dengan "pokoknya pakai iman percaya saja". Itu argumen haram ! Curang!
Kalau argumen itu benar maka besok semua orang beragama apapun tidak boleh dipersalahkan di penghakiman terakhir kalau tidak percaya Kristus. Karena mereka "pokoknya pakai iman percaya" agama masing-masing.

1. Percaya karena kesaksian/ mengalami mukjizat
Tidak cuma di Agama Kristen terjadi hal demikian. Banyak agama bahkan aliran-aliran yang mengalami hal demikian. Siapa yang dapat membuktikan 100% yang ini dari Roh Kudus, yang ini bukan?

2. Pakai ayat Alkitab tentang percaya Yesus, kalau tidak dihukum, tentang dosa dll
Eits, sebelum pakai ayat Alkitab, jawab dulu, apa buktinya Alkitab itu pasti benar dari Allah?
Jangan bilang pakai iman saja, berarti semua agama berhak mengklaim Kitab Sucinya dengan iman saja

3. Dapat penglihatan
Siapa yang menjamin penglihatan dari Tuhan? bagaimana kalau dari setan?
Jangan bilang dari buahnya. Semua pengikut agama manapun bisa mengklaim penglihatan dan menghasilkan buah yang baik di masyarakat

4. Merasa damai sejahtera
Ini jawaban yang cukup menggelikan. Orang tanpa beragama pun bisa merasakan damai.Dengar lagu yang slow, soft akan mendamaikan perasaan. Dan banyak hal lain lagi


Fides et intellectum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar