Minggu, 21 Februari 2010

Prolog


Pax Domini sit semper vobiscum

Blog ini didedikasikan untuk menjunjung tinggi integritas iman, moral dan pengetahuan (termasuk ilmiah). Banyak sekali kita jumpai di zaman sekarang orang-orang beriman yang cenderung ekstrim oleh karena imannya. Seolah-olah dengan 'Tuhan'nya dia tidak membutuhkan ilmu pengetahuan lain, tidak memerlukan pembelajaran moral. Lebih parah lagi ditemui cara mereka berperilaku, bersikap, berkata-kata tidak masuk akal/ irasional dengan alasan apa yang mereka imani. Terkadang mereka berperilaku keterlaluan atau bodoh di depan orang lain dengan alasan 'firman Tuhan'.  Seolah-olah jika mereka memiliki iman yang benar, mereka menjadi orang spesial atau yang akan dispesialkan Tuhan.



Inspirasi untuk menulis blog ini didapat ketika penulis merenungkan segala fenomena sosial dan moral yang dilakukan orang Kristen di sekelilingnya
. Penulis sedih mendapati cara mereka berpikir dan merespons, yakni seperti orang yang terkena 'brainwashing' (dan memang itulah faktanya). Mereka tidak sadar dan dengan tulus melakukan hal-hal yang bodoh akibat pencucian otak. Sungguh menyedihkannya dan membuat pilu.... Praktek nyata ketika melihat orang kristen tumpang tangan (berdoa) untuk keyboard yang rusak, printer yang rusak, telepon genggam yang suka hang menunjukkan betapa menggelikannya iman mereka.





Penulis adalah seorang Kristen Katolik. Bermula dari atheis, beranjak menjadi agnostik dan menjadi Kristen yang bingung memutuskan antara Protestan atau Katolik. Setelah belajar teologi keduanya, ditunjang sejarah, psikologi, ilmu pengetahuan lain, ia memutuskan untuk menjadi seorang Katolik. Penulis sempat nyemplung dan aktif berenang dalam kolam karismatik Katolik. Setelah 2 tahun berkembang dalam teologi, filsafat, logika, pengetahuan, menemukan bahwa praktek semacam ini tidak bisa didamaikan dengan logika. Sementara hidup ini perlu integritas, bukan memakai pola pikir Kristen di komunitas, kemudian di dunia memakai pola pikir lain. Itu namanya -maaf- "bodoh". Iman yang benar selalu selaras dengan pengetahuan. Bila keduanya bertentangan maka bisa jadi imannya yang salah, pengetahuannya yang salah atau dua-duanya salah.



"Iman dan ilmu pengetahuan tidak bisa bertentangan. Karena hal-hal ilmiah yang sudah terbukti menjadi suatu kebenaran. Iman Katolik pun adalah suatu kebenaran. Yang benar tidak mungkin bertentangan dengan yang benar juga"  (lih KGK 159)

Allah menciptakan manusia dengan otak dan hati nurani untuk digunakan sebaik-baiknya. Bukan berarti dengan menjadi orang Kristen lalu mendapatkan porsi spesial. Tidak perlu banyak berlogika, pokoknya sedikit-sedikit berdoa, meminta kuasa Tuhan, meminta mukjizat atau bentuk intervensi ilahi lainnya. Ingin menjalani kehidupan manusia seperti seorang superman atau malaikat. Iman seharusnya menuntun manusia menjadi semakin manusiawi. Manusia beriman semakin sadar bahwa ia diciptakan sebagai manusia, untuk berpikir, bertindak seperti manusia juga. Bedanya adalah orang beriman dituntut untuk mendasari dan mempersembahkan kehidupannya untuk Allah penciptanya. 

Semoga saja blog ini sungguh berguna membongkar pencucian otak/ kebodohan/ ridiculous things yang kerap ditemui di kehidupan orang Kristen. Dari pengalaman pribadi, orang semacam itu umumnya berlatar belakang Gereja karismatik/ pantekostal atau aliran reformed.
Blog ini bukan menyudutkan spiritualitas/ doktrin lain dengan doktrin agama pribadi (tidak fair seandainya demikian), tetapi semurni mungkin dengan logika, fakta, sejarah, juga ilmu psikologi yang kredibel.

"Aku percaya supaya mengerti dan aku mengerti supaya percaya lebih lagi" - St. Agustinus, Bapa Gereja
Soli Deo Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar