Minggu, 07 Maret 2010

Tuhan berbicara? Tuhan menjawab [part 2]

Akhirnya setelah melewati banyak aktivitas yang menyita waktu, saya memutuskan untuk melanjutkan menulis di sini. Penulis bukannya orang yang hobi ngeblog. Tetapi orang yang peduli akan keadaan bodoh di sekitarnya. Baiklah mari kita lanjutkan untuk mengupas fenomena mendengar suara Tuhan
Wait a minute... sebelumnya saya ingin ingatkan, jika Anda belum membaca part 1, maka yang pertama itu wajib dibaca dahulu.

Otak manusia merupakan suatu anugerah tak ternilai yang dikaruniakan dari atas. Seluruh pekerjaan manusia di dunia ini semuanya bersumber dari otak. Apapun itu, baik orang yang bertindak dengan perasaan, itu juga sebenarnya berasal dari otak.

Otak manusia dapat dibagi menjadi 3 secara umum, yaitu:
1. Bagian sadar : misalnya ketika Anda sedang menghitung-hitung sesuatu, mencoba mencerna sesuatu yang baru
2. Bagian bawah sadar: misalnya ketika Anda sedang makan. Tangan Anda dengan lincahnya bermain sendok, garpu tanpa Anda menyadarinya sungguh-sungguh. Ingat-ingat dan bandingkan ketika Anda pertama belajar menggunakan sendok garpu waktu kecil. Ya dahulu Anda merasa kesulitan dan perlu mengontrol segala gerakan tangan Anda untuk menggunakannya dengan baik. Sekarang segalanya serba otomatis
3. Bagian tak sadar. Misalnya untuk gerakan reflek, atau bernafas. Hebat sekali manusia bernafas selama 86.400 detik sehari  dan hanya sedikit sekali yang mungkin disadari ketika bernafas

Percaya atau tidak, bagian otak yang paling sering dipakai manusia adalah bagian bawah sadar. Bayangkan ketika seharian Anda bangun pagi, berbenah diri, menyetir, bekerja, hampir semua hal terjadi begitu saja secara otomatis. Mari kita bersyukur sejenak untuk kehebatan otak kita ini.

Bagian bawah sadar ini juga sering bekerja untuk mengingatkan kita melakukan atau menjauhi sesuatu. Misalnya ketika Anda pernah memiliki pengalaman makan daun singkong dan tidak menyukainya. Ketika Anda ingin makan sayur, dan mengingat daun singkong atau mendengar saja tentangnya...... Ku kira tak perlu dilanjutkan Anda sudah bisa menebak sendiri bagaimana reaksi Anda.

Pastinya setiap dari Anda pernah mengalami momen terluka dengan seseorang. Setelah berhari-hari, perasaan terluka itu pasti sudah tidak terasa. Namun ketika Anda bertemu dengan orang yang melukai Anda, pasti ada suatu perasaan negatif, entah itu jengkel, marah, malas berbicara, mendadak Anda berubah mood atau lain-lainnya. Beberapa orang bahkan mendengar nama orang yang melukainya saja bisa merasakan seperti itu.

Dan inilah yang sangat mengerikan, ketika gerakan otak kita disamakan dengan suara Tuhan. Ya....
saat melakukan sesuatu atau tidak dan merasa hal tersebut merupakan suara Tuhan. Padahal itu adalah suara "otomatis" dari alam bawah sadar otak.

Saya berikan suatu contoh yang nyata dari seorang teman saya. Dia merasa punya pergumulan hebat tentang calon pasangan hidup (pacar, red). Dia mengaku suka sekali dengan seorang pria, jatuh hati dan membawanya terus di dalam doanya. Setelah beberapa waktu dia merasa bahwa Tuhan berkata, "bunga (bukan nama sebenarnya), dia bukan pasangan kamu." Lalu dia mengaku dengan sedih meninggalkannya. Dia berkata ini kehendak Tuhan, buktinya dia sedih ketika melakukannya padahal dia suka padanya. Alibi yang cukup baik.

Ok, mari kita kupas sejenak. Dia PDKT sudah cukup lama, berbulan-bulan. Tentu dia sudah merasakan pengalaman pahit, tidak mengenakkan disamping perasaan penuh bunga bermekaran. Ada pula beberapa pengalaman yang membuat dia ilfil. Hal ini membuat dia sebenarnya sudah tidak tertarik untuk pacaran dengan pria tersebut.

Wanita memang makhluk yang unik. Menurut banyak penelitian, wanita jika sudah dalam hubungan pacaran dapat membenahi rasa ilfilnya. Tetapi ketika dalam masa PDKT dia sempat merasa ilfil, jangan harap dia dapat membenahinya. Dengan kata lain, jika mulanya dia tertarik pada Anda, sekali dia merasa ilfil sebelum jadian, maka jangan harap dia akan bisa suka lagi pada Anda.

Menangkap maknanya? Berbagai pengalaman ilfil selama PDKT sudah membuat suatu area di alam bawah sadarnya untuk tidak suka lagi. Mau dilogika kemanapun, dengan alam sadar manapun, ketika alam bawah sadar berbicara maka sudah bisa ditebak kemana arahnya. Dan alam bawah sadar ini paling bekerja ketika manusia berpikir dengan perasaannya. Ketika dia berdoa, perasaannya berjalan dan ini mengaktifkan alam bawah sadarnya untuk menjauh dari pria tersebut. Betapa malang dan menyedihkan saat dorongan tersebut dianggap sebagai suara Tuhan. Suara Tuhan itu hanya ciptaan otaknya yang berasal dari alam bawah sadarnya.

Lalu mengapa sedih? apakah karena dia cinta dengan pria tersebut dan berkorban demi kehendak Tuhan?
Untuk hal ini silakan berbagi pengalaman dengan teman-teman wanita Anda. Mereka ketika pernah tertarik dengan suatu pria, lalu kemudian memutuskan menjauih selalu tetap merasa terluka. Tetap merasa sedih, dan ini adalah hal yang sangat wajar dialami wanita. Mengapa demikian?
Akan menjadi sangat panjang lagi jika dibahas di sini. Dan tentunya saya tidak ingin selalu menyuapi Anda. Bukankah kita sudah diberikan anugerah otak yang luar biasa? mari digunakan dan temukan jawabannya...

Akhir kata, bila Anda sedang berada di posisi semacam ini, saya sungguh peduli dengan Anda. Saya menulis bukan semata-mata untuk mencela orang-orang yang tercuci otaknya. Banyak hal yang menyebabkan seorang bisa tercuci otaknya dan saya tidak berhak menghakiminya. Namun saya peduli dan ingin Anda keluar dari lingkaran tersebut.
Kekristenan 2000 tahun silam sejak zaman para Rasul tidak pernah dijual yang modelnya seperti itu. Mari melangkah....


Gloria tibi Domine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar